Tingkat Kekeringan Kayu Memilih Kualitas Furniture

ads
Kualitas furniture kayu yang baik, salah satunya ditentukan oleh tingkat kadar air yang terkandung di dalam kayu yang digunakan. Semakin kayu tersebut kering, maka furniture yang dihasilkan akan semakin berkualitas. Sebab, kadar air kayu yang terlalu tinggi sanggup menimbulkan perubahan pada bentuk barang dikala sudah jadi.

Perubahan tersebut biasanya berupa melengkung, menyusut atau bahkan retak dan pecah. Sebagai contoh, pada animo hujan, mungkin anda pernah mengalami pintu rumah anda menjadi sulit dibuka dan ditutup, atau berbunyi (berderik). Itu disebabkan pintu tersebut mengalami penyusutan (sedikit melengkung) jadi pintu yang tadinya pas dengan kusen dan lantai, dikala tiba animo hujan jadi tidak senter (tidak pas) lagi dengan lantai dan kusennya, alhasil pintu itu berderik dan susah buka-tutupnya. Atau pola lainnya pada furniture berbidang lebar menyerupai pada meja makan. Yang ini mungkin juga anda pernah mengalami juga. Meja yang tadinya lurus dan datar lambat laun menjadi melengkung sehingga pasangan beling di atasnya menjadi goyang (tidak pas lagi). Yang ini berarti kayu pada meja makan tersebut mengalami perubahan berupa melengkung. Dan sudah niscaya kayu yang dipakai dikala menciptakan kedua barang tersebut masih mempunyai kadar air yang tinggi atau masih terlalu basah. Itu hanya pola pada dua jenis furniture yang tergolong furniture indoor (di dalam rumah), bagaimana bila kayu berair dipakai untuk furniture outdoor yang bekerjasama eksklusif dengan cuaca menyerupai panas dan hujan? Wah tidak sanggup kebanyang jadinya.
 yang terkandung di dalam kayu yang dipakai Tingkat Kekeringan Kayu Menentukan Kualitas Furniture

Kayu yang baik dipakai untuk menciptakan furniture ialah kayu kering (yang mempunyai kadar air rendah), yakni tingkat kekeringannya dibawah 15% (untuk mengetahuinya sanggup dites dengan alat pengetes kadar air kayu). Jika itu terpenuhi, resiko kemungkinan bentuk mebel atau kayu tersebut berubah sangat kecil meskipun bekerjasama eksklusif dengan cuaca, jadi kayu atau barang tersebut kondisinya sanggup tetap stabil dan penggunaannya sanggup nyaman dan tidak menyulitkan.

Tetapi, mungkin akan sedikit sulit untuk mencari kayu yang benar-benar kering (dibawah 15%). Sebab tidak banyak (sedikit sekali ) mebel yang menyediakan kayu yang benar-benar kering. Dari sedikit itu, biasanya kayu yang benar-benar kering sanggup didapatkan atau ditemui pada mebel yang biasa mengerjakan furniture-furniture outdoor atau furniture ekspor yang prioritas utamanya ialah hasil final yang berkualitas cantik sesuai standar ekspor. 

Mengapa kayu kering (dibawah 15%) sulit dicari?

Ada beberapa hal fundamental yang menjadikan kayu kering sulit dicari dan hanya ada pada sebagian kecil mebel.

Pertama : Proses pengeringan memakan waktu lama. Makara banyak orang yang enggan mengeringkan kayunya sampai batas tersebut, lantaran mereka harus cepat memproses kayunya menjadi produk furniture semoga lebih cepat terjual.

Kedua : Biaya pengeringan yang tinggi. Biaya untuk mengeringkan (mengoven) kayu sangat tinggi sehingga banyak orang berpikir ulang untuk mengoven kayunya lantaran kebanyakan usul pasar selalu harga murah, mungkin hanya segelintir konsumen yang mau membayar dengan harga mahal (seimbang dengan biaya oven).

Ketiga : proses pengovenan harus dalam jumlah banyak. Hal ini bekerjasama dengan biaya produksi, lantaran bila kayu yang dioven sedikit maka biayanya akan lebih membengkak. Makara untuk mengoven harus ada stok kayu yang banyak. Kalau pesanan atau orderan banyak, mungkin tidak dilema tapi kalau pesanan sepi ( hanya 1-2 pcs) sanggup meringis jadinya.

0 Response to "Tingkat Kekeringan Kayu Memilih Kualitas Furniture"

Posting Komentar