Faktor Yang Memilih Harga Kayu

ads
Mungkin ada banyak orang yang berpikiran mengapa sih harga tiap-tiap kayu tidak sama, padahal kan sama-sama kayunya? Yups, Jangankan harga untuk tiap-tiap kayu, harga untuk satu jenis kayupun sebetulnya belum tentu sama, alasannya yaitu ada banyak faktor yang mempengaruhi atau memilih terhadap harga sebuah kayu.
Mungkin ada banyak orang yang berpikiran mengapa sih  Faktor yang Menentukan Harga Kayu
gambar dari http://greenradio.fm

Berikut ini yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi mahal atau tidaknya harga kayu:

  • Jenis kayu: Jenis kayu yaitu faktor yang paling kuat dalam memilih harga. Sebab tiap-tiap jenis kayu mempunyai harga pasaran yang berbeda-beda, ada yang mahal dan ada juga yang murah. Contoh: harga untuk jenis kayu mahoni terperinci tidak akan sama dengan harga kayu pinus.
  • Tingkat kepopuleran: Selain jenis kayu, tingkat kepopuleran sebuah kayu juga merupakan faktor yang memilih mahal atau tidaknya harga kayu. Semakin terkenal sebuah kayu (banyak dibutuhkan), maka harganya pun akan semakin mahal. Contoh : Jika dulu orang enggan membeli kayu sengon atau jabon walaupun dengan harga murah sekalipun, tapi, seiring banyak berdirinya pabrik-pabrik pengolahan kayu, kini kayu sengon ataupun kayu jabon mempunyai nilai tawar yang cukup baik di pasaran. Sebab baik kayu sengon ataupun kayu jabon banyak diharapkan oleh pabrik untuk dijadikan materi baku dalam proses produksinya. Itu berarti kayu ini semakin terkenal ketika ini dan bahkan tidak sedikit orang yang berinvestasi untuk membudidayakannya.
  • Persediaan: banyak-sedikitnya persediaan atau stok sebuah kayu di alam juga merupakan faktor yang mempengaruhi harga kayu. Semakin langka sebuah kayu, niscaya harganya juga semakin mahal. Itulah sebabnya mengapa harga kayu cenderung naik untuk setiap tahunnya. Contoh: mungkin anda juga sering mendengar orang-orang renta bilang bila dulu ( tahun 90-an) harga kayu jati masih tergolong murah, tidak heran alasannya yaitu mungkin waktu itu persediaan akan kayu jati di alam memang masih terbilang cukup banyak. Lain dongeng untuk sekarang, sudah berapa juta meter kubik kayu jati yang telah dipakai sampai ketika ini. Dan parahnya lagi, masa tumbuh pohon jati sangat lama, jadi persediaannya selalu berkurang dari tahun ke tahun.
  • Ukuran: Ukuran ini ada dua macam yakni panjang dan lebar diameter. Dan umumnya, ukuran ini berlaku untuk kayu gelondong atau kayu log. Semakin besar ukuran diameter batang sebuah kayu, harganya juga akan semakin mahal, dan semakin panjang sebuah kayu, harganya juga niscaya semakin mahal.
Contoh harga menurut ukuran diameter batang: bila harga pekubik kayu A1 dengan panjang 2 meter = Rp 2jt, maka harga perkubik kayu A2 dengan panjang 2 meter dapat 3 Jt-an (baca apa itu kayu A1, A2). Itulah sebabnya, mengapa harga sebuah lemari pakaian dari kayu jauh lebih mahal daripada harga sebuah kursi.
  • Kualitas atau mutu: Semakin baik kualitas sebuah kayu maka harganya akan semakin mahal. Hal ini dapat anda buktikan dengan survei eksklusif ke perhutani ( Jika anda belum tahu wacana perhutani, baca perhutani penghasil kayu gelondong). Di sana harga kayu yang dijual didasarkan pada 4 kategori kualitas yakni kayu dengan mutu P (pertama), mutu D (kedua), mutu T (ketiga), dan mutu M (keempat). Contoh: harga kayu jati dengan mutu T (tiga), terperinci tidak akan sama dengan harga kayu jati dengan mutu D (dua).

0 Response to "Faktor Yang Memilih Harga Kayu"

Posting Komentar