Di Indonesia, kayu johar dikenal sebagai salah satu jenis kayu pertukangan yang mempunyai nilai komersial tidak mengecewakan tinggi di pasaran (lihat daftar kayu komersial di Indonesia). Anda tahu mengapa? Sebab, ketika ini kayu yang banyak terdapat di pulau Jawa dan Sumatera ini sangat banyak diperlukan oleh masyarakat terutama diperlukan oleh para perajin kayu (sebagai kayu alternatif pengganti kayu sonokeling dan kayu jati yang ketika ini harganya semakin mahal) untuk menciptakan aneka macam macam produk berbahan kayu mirip furniture, pintu, kusen dan sebagai kayu bangunan.
Lalu, mirip apakah kayu johar itu?
Jika dilihat dengan sekilas mungkin orang akan menilai kayu johar ini sama dengan kayu sonokeling. Tidak heran, lantaran secara fisik warna pada permukaan kayu johar memang sedikit ibarat kayu sonokeling adalah berwarna agak kehitam-hitaman tapi tidak sehitam kayu sonokeling. Warna permukaan kayu johar ini sedikit lebih jelas bila dibandingkan dengan kayu sonokeling.
Apakah kayu johar ini tergolong jenis kayu yang awet?
Bisa dikatakan begitu, tingkat keawetan kayu johar ini memang tergolong baik meskipun masih sedikit lebih rendah bila dibandingkan dengan tingkat keawetan kayu sonokeling ataupun kayu jati. Tapi secara garis besar, kayu johar ini masih terbilang awet. Kayu ini tidak praktis lapuk dan juga tidak praktis terjangkit rayap atau serangga perusak kayu lainnya (tapi hanya khusus kepingan teras kayunya saja).
Bagaimanakah proses pengerjaan kayu johar? Apakah praktis atau sulit ketika dikerjakan?
Meskipun bobot kayu johar memang sedikit lebih berat bila dibanding dengan bobot kayu pertukangan pada umumnya (kalau berdasarkan data dari indonesianforest.com, kayu johar mempunyai berat jenis rata-rata sebesar 0,84). Tapi, dalam prakteknya, kayu johar sanggup dengan praktis dikerjakan atau diproses mirip dipotong, dibentuk, diserut, dan dibubut menjadi beraneka macam barang yang bernilai tinggi.
Lalu, mirip apakah kayu johar itu?
gambar dari http://www.multikayu.blogspot.com/ |
Jika dilihat dengan sekilas mungkin orang akan menilai kayu johar ini sama dengan kayu sonokeling. Tidak heran, lantaran secara fisik warna pada permukaan kayu johar memang sedikit ibarat kayu sonokeling adalah berwarna agak kehitam-hitaman tapi tidak sehitam kayu sonokeling. Warna permukaan kayu johar ini sedikit lebih jelas bila dibandingkan dengan kayu sonokeling.
Apakah kayu johar ini tergolong jenis kayu yang awet?
Bisa dikatakan begitu, tingkat keawetan kayu johar ini memang tergolong baik meskipun masih sedikit lebih rendah bila dibandingkan dengan tingkat keawetan kayu sonokeling ataupun kayu jati. Tapi secara garis besar, kayu johar ini masih terbilang awet. Kayu ini tidak praktis lapuk dan juga tidak praktis terjangkit rayap atau serangga perusak kayu lainnya (tapi hanya khusus kepingan teras kayunya saja).
Bagaimanakah proses pengerjaan kayu johar? Apakah praktis atau sulit ketika dikerjakan?
Meskipun bobot kayu johar memang sedikit lebih berat bila dibanding dengan bobot kayu pertukangan pada umumnya (kalau berdasarkan data dari indonesianforest.com, kayu johar mempunyai berat jenis rata-rata sebesar 0,84). Tapi, dalam prakteknya, kayu johar sanggup dengan praktis dikerjakan atau diproses mirip dipotong, dibentuk, diserut, dan dibubut menjadi beraneka macam barang yang bernilai tinggi.
0 Response to "Simak Ihwal Kayu Johar"
Posting Komentar