Apabila dilihat dari sisi cara atau teknik pengerjaan, intinya jenis ukir-ukiran terbagi menjadi dua macam, yaitu jenis goresan plong (bobok) dan jenis goresan lemahan. Apa itu goresan plong dan apa yang dimaksud goresan lemahan? Mari kita simak ulasan sederhana mengenai kedua jenis goresan tersebut:
A) Ukiran plong juga dapat diartikan sebagai goresan dengan lubang tembus, yakni jenis goresan yang dibuat dengan cara melubangi bidang yang akan diukir terlebih dahulu lalu dilanjutkan dengan proses pengukiran secara manual memakai tatah ukir (alat ukir).
| Contoh Jenis Ukiran Plong | | | Contoh Mesin Bobok atau Plong | |
Proses atau tahapan kerja untuk jenis goresan plong :
- Pertama : menggambar terlebih dahulu bidang kayu yang akan dilubangi, Biasanya memakai mal atau master gambar (sketsa) semoga nantinya model goresan yang dihasilkan dapat sama satu sama lain.
- Kedua : gambar yang sudah dibuat, lalu dibuat dengan cara diplong atau dilubangi dengan memakai gergaji plong (mesin bobok).
- Ketiga : sehabis lubang terbentuk sesuai dengan teladan gambar yang dibentuk, lalu dilanjutkan dengan proses pengukiran semoga lebih mempertegas dan memperindah motif goresan yang dimaksud.
- Keempat : goresan siap dipasang sebagai ornamen pada kursi, meja, lemari, pintu dan aneka produk dari kayu lainnya.
B) Sedangkan jenis goresan lemahan ialah jenis goresan yang tidak berlubang. Jadi, jenis goresan ini dapat dikatakan 100% dikerjakan secara manual, mulai dari proses membentuk sampai mempertegas teladan gambar (tidak ada tahapan kerja yang memakai mesin). Proses pengerjaan jenis goresan ini sedikit banyak hampir sama dengan cara memahat.
| Contoh Ukiran Lemahan 3 Dimensi | | | Contoh Master Mal atau Sketsa Ukiran | |
Proses atau tahapan kerja untuk jenis goresan lemahan ialah sebagai berikut :
- Pertama : sama dengan tahapan pertama pada proses goresan plong di atas, yakni menggambar bidang atau kayu yang akan diukir terlebih dahulu (menggunakan master mal kalau jumlah ukirannya banyak dan harus sama antara yang satu dengan yang lainnya).
- Kedua : mengeruk bab pinggir-pinggir bidang yang bergambar dengan memakai tatah ukir. Maksudnya begini, anggap saja bab pinggir gambar ini sebagai background, jadi backgroundnya dibuat lebih ke dalam dari pada gambar(model ukiran) yang sudah dibuat, tujuannya ialah semoga motif ukirannya terlihat dengan terang ( 2 dimensi atau 3 dimensi).
- Ketiga : Setelah background tadi terbentuk, lalu dilanjutkan dengan mempertajam atau mempertegas bentuk goresan yang dibuat semoga tampilanya lebih indah dan gampang dikenali.
- Keempat : selesai!!!
Dan kalau jenis ukir-ukiran menurut karakternya (ke-khas-annya), jumlahnya banyak sekali, biasanya tiap-tiap kawasan mempunyai abjad goresan dengan corak dan motif-motif yang khas menyerupai goresan jepara, goresan bali, goresan madura, goresan minangkabau, goresan dayak dll. Tapi dari sekian banyaknya jenis goresan yang ada di Indonesia ini, paling sedikit ada tiga jenis ukiran yang paling populer yaitu ukiran Jepara, Ukiran Bali dan Ukiran Madura.
0 Response to "Jenis-Jenis Gesekan Menurut Teknik Pengerjaannya"
Posting Komentar