Kayu jabon? Yups, Pasti sudah banyak diantara kita yang sudah tahu atau paling tidak pernah mendengar wacana kayu ini. Tidak heran, alasannya yakni kayu jabon sekarang telah berkembang menjadi salah satu jenis kayu yang sangat populer. Penyebabnya tak lain yakni lantaran banyaknya pabrik-pabrik pembuatan triplek yang bermunculan akhir-akhir ini, sehingga kebutuhan terhadap kayu jabon menjadi semakin meningkat daripada masa-masa sebelumnya. Bahkan peningkatan kebutuhan terhadap kayu jabon sanggup dibilang sangat pesat. Sebuah realita yang sanggup dijadikan indikator atau bukti peningkatan popularitas kayu jabon yakni banyaknya masyarakat yang melaksanakan pembudidayaan terhadap pohon penghasil kayu jabon ini, dengan cita-cita menerima untung besar dikala datang masa panen nantinya.
Apa hubungannya antara pabrik triplek dengan kayu jabon?
Hubungan antara pabrik triplek dengan kayu jabon sangat erat. Oleh pabrik pembuatan triplek inilah nantinya kayu jabon dipakai untuk menciptakan triplek, atau lebih tepatnya dipakai sebagai materi baku dalam proses produksinya. Jadi, kalau jumlah pabrik triplek yang bangun atau beroperasi semakin banyak maka kebutuhkan terhadap kayu jabon juga niscaya akan semakin meningkat. Sebab tiap-tiap pabrik triplek yang beroperasi tentu akan membutuhkan pasokan kayu jabon secara rutin dan dalam jumlah besar untuk kelancaran proses produksinya.
Selain berdampak pada tingkat kepopulerannya, banyaknya seruan terhadap kayu jabon juga memberi imbas faktual terhadap harga kayu ini di pasaran. Sebagai sebuah komoditas yang sekarang banyak dibutuhkan, harga pasaran kayu jabon tentu mengalami peningkatan yang tinggi. Jika dulu harga perkubik kayu jabon hanya berkutat diangka Rp 850 rb-an (sekitar 2009-an), sekarang dengan semakin banyaknya permintaan, harga perkubik kayu jabon naik menjadi ± Rp 1,4 jt. Oleh alasannya yakni itu orang-orang banyak yang membudidayakannya.
Agar lebih mengenal wacana kayu jabon, berikut ini yakni spesifikasi atau juga sanggup dibilang ciri-ciri kayu jabon:
Apa hubungannya antara pabrik triplek dengan kayu jabon?
Hubungan antara pabrik triplek dengan kayu jabon sangat erat. Oleh pabrik pembuatan triplek inilah nantinya kayu jabon dipakai untuk menciptakan triplek, atau lebih tepatnya dipakai sebagai materi baku dalam proses produksinya. Jadi, kalau jumlah pabrik triplek yang bangun atau beroperasi semakin banyak maka kebutuhkan terhadap kayu jabon juga niscaya akan semakin meningkat. Sebab tiap-tiap pabrik triplek yang beroperasi tentu akan membutuhkan pasokan kayu jabon secara rutin dan dalam jumlah besar untuk kelancaran proses produksinya.
Selain berdampak pada tingkat kepopulerannya, banyaknya seruan terhadap kayu jabon juga memberi imbas faktual terhadap harga kayu ini di pasaran. Sebagai sebuah komoditas yang sekarang banyak dibutuhkan, harga pasaran kayu jabon tentu mengalami peningkatan yang tinggi. Jika dulu harga perkubik kayu jabon hanya berkutat diangka Rp 850 rb-an (sekitar 2009-an), sekarang dengan semakin banyaknya permintaan, harga perkubik kayu jabon naik menjadi ± Rp 1,4 jt. Oleh alasannya yakni itu orang-orang banyak yang membudidayakannya.
Contoh kayu jabon |
Agar lebih mengenal wacana kayu jabon, berikut ini yakni spesifikasi atau juga sanggup dibilang ciri-ciri kayu jabon:
- Warna kayu: umumnya, warna potongan teras dan potongan gubal pada kayu jabon hampir sama (seperti tidak ada batas antara keduanya) yakni berwarna kuning semu-semu putih atau ada juga yang berwarna kuning kecoklatan. (baca pengertian teras dan gubal)
- Tekstur kayu: umumnya tekstur pada kayu jabon agak halus tapi ada juga yang teksturnya agak kasar. Kaprikornus sanggup diambil kesimpulan tekstur pada kayu jabon yakni agak halus hingga agak kasar.
- Serat pada kayu: umumnya serat pada kayu jabon arahnya lurus.
- Tingkat kekerasan: Lunak
- Tingkat penyusutan: punyusutan kayu jabon ini tergolong besar
- Bobot kayu: tergolong ringan, kalau berdasarkan lansiran situs dephut, kayu jabon mempunyai berat jenis rata-rata kering udara sebesar 0,42, jauh lebih kecil dari berat jenis rata-rata kayu jati yang sekitar 0,70-an.
- Tingkat keawetan: Bukan termasuk jenis kayu dengan tingkat keawetan baik (rendah). Situs dephut memasukkan kayu jabon ini kedalam golongan kayu dengan tingkat keawetan kelas V dan golongan kayu dengan tingkat berpengaruh kelas III hingga IV.
0 Response to "Kayu Jabon : Spesifikasi Dan Ciri-Ciri Kayu Jabon"
Posting Komentar