Secara garis besar, jenis-jenis furniture dibedakan menjadi 2 macam yakni furniture indoor dan furniture garden. Baik jenis furniture indoor maupun furniture garden intinya ialah sama, yakni sama-sama terbuat dari kayu, yang membedakan antara keduanya hanyalah dimana furniture itu dipakai atau ditempatkan.
Produk furniture yang dikategorikan ke dalam jenis furniture indoor ialah produk furniture yang penggunaannya atau penempatannya di dalam ruangan, misalnya dapat berupa kawasan tidur, kabinet dapur, dingklik tamu, lemari pakaian dll. Sedangkan yang dikategorikan sebagai furniture garden ialah kebalikannya yakni produk furniture yang penggunaannya di luar ruangan, misalnya menyerupai dingklik kolam renang, meja makan garden, dingklik taman dll.
Apakah materi baku yang dipakai untuk menciptakan kedua jenis furniture tersebut berbeda?
Pada umumnya, materi baku yang dipakai untuk menciptakan kedua jenis furniture tersebut memang berbeda. Bahan baku yang berbeda itu maksudnya bukan jenis materi bakunya yang berbeda melainkan kualitas dari materi bakunya yang berbeda (baca : kriteria materi baku untuk mebel garden). Meskipun materi baku yang dipakai untuk menciptakan kedua jenis furniture tersebut sama, misalkan kayu jati, tapi kualitas kayu jatinya yang berbeda.
Mengapa kualitas materi baku untuk menciptakan kedua jenis furniture tersebut berbeda?
Karena antara furniture indoor dan furniture garden mempunyai tingkat resiko kerusakan yang berbeda. Kaprikornus dalam proses pembuatannya, harus ada perlakuan yang berbeda juga pada keduanya yakni dalam menentukan materi baku.
Lalu, lebih beresiko mana antara furniture indoor dan furniture garden dalam hal kerusakan?
Sesuai dengan lokasi penempatannya, furniture garden mempunyai resiko kerusakan yang jauh lebih besar daripada resiko kerusakan pada jenis furniture indoor. Sebab dalam prakteknya, penggunaan furniture garden selalu bekerjasama secara pribadi dengan cuaca menyerupai panas atau hujan. Selain itu, furniture garden juga sering dipakai pada tempat-tempat yang bersentuhan pribadi dengan tanah. Hal tersebut tentu saja akan menciptakan furniture garden ini menjadi tidak infinit alias simpel rusak. Kerusakan pada furniture garden yang sering terjadi ialah berupa keropos, lapuk, melengkung, lepasnya konstruksi, retak dan bahkan pecah. Tetapi, lain halnya dengan furniture indoor, jenis furniture indoor ini mempunyai resiko kerusakan yang lebih kecil daripada furniture garden, lantaran furniture indoor tidak terpengaruh oleh cuaca dan tidak bersentuhan secara pribadi dengan tanah.
Dari kedua jenis furniture tersebut (furniture indoor dan furniture garden), jenis furniture mana yang membutuhkan materi baku berkualitas?
Jawabannya tentu saja furniture garden, penggunaan materi baku yang berkualitas atau sesuai dengan kriteria akan meminimalisir resiko kerusakan pada jenis furniture garden. Tapi bukan berarti materi baku untuk menciptakan jenis furniture indoor tidak berkualitas, tetap harus dibentuk dengan materi baku yang berkualitas, dan di sinilah proses produksi harus dikelola dengan bijak.
Produk furniture yang dikategorikan ke dalam jenis furniture indoor ialah produk furniture yang penggunaannya atau penempatannya di dalam ruangan, misalnya dapat berupa kawasan tidur, kabinet dapur, dingklik tamu, lemari pakaian dll. Sedangkan yang dikategorikan sebagai furniture garden ialah kebalikannya yakni produk furniture yang penggunaannya di luar ruangan, misalnya menyerupai dingklik kolam renang, meja makan garden, dingklik taman dll.
|
|
Apakah materi baku yang dipakai untuk menciptakan kedua jenis furniture tersebut berbeda?
Pada umumnya, materi baku yang dipakai untuk menciptakan kedua jenis furniture tersebut memang berbeda. Bahan baku yang berbeda itu maksudnya bukan jenis materi bakunya yang berbeda melainkan kualitas dari materi bakunya yang berbeda (baca : kriteria materi baku untuk mebel garden). Meskipun materi baku yang dipakai untuk menciptakan kedua jenis furniture tersebut sama, misalkan kayu jati, tapi kualitas kayu jatinya yang berbeda.
Mengapa kualitas materi baku untuk menciptakan kedua jenis furniture tersebut berbeda?
Karena antara furniture indoor dan furniture garden mempunyai tingkat resiko kerusakan yang berbeda. Kaprikornus dalam proses pembuatannya, harus ada perlakuan yang berbeda juga pada keduanya yakni dalam menentukan materi baku.
Lalu, lebih beresiko mana antara furniture indoor dan furniture garden dalam hal kerusakan?
Sesuai dengan lokasi penempatannya, furniture garden mempunyai resiko kerusakan yang jauh lebih besar daripada resiko kerusakan pada jenis furniture indoor. Sebab dalam prakteknya, penggunaan furniture garden selalu bekerjasama secara pribadi dengan cuaca menyerupai panas atau hujan. Selain itu, furniture garden juga sering dipakai pada tempat-tempat yang bersentuhan pribadi dengan tanah. Hal tersebut tentu saja akan menciptakan furniture garden ini menjadi tidak infinit alias simpel rusak. Kerusakan pada furniture garden yang sering terjadi ialah berupa keropos, lapuk, melengkung, lepasnya konstruksi, retak dan bahkan pecah. Tetapi, lain halnya dengan furniture indoor, jenis furniture indoor ini mempunyai resiko kerusakan yang lebih kecil daripada furniture garden, lantaran furniture indoor tidak terpengaruh oleh cuaca dan tidak bersentuhan secara pribadi dengan tanah.
Dari kedua jenis furniture tersebut (furniture indoor dan furniture garden), jenis furniture mana yang membutuhkan materi baku berkualitas?
Jawabannya tentu saja furniture garden, penggunaan materi baku yang berkualitas atau sesuai dengan kriteria akan meminimalisir resiko kerusakan pada jenis furniture garden. Tapi bukan berarti materi baku untuk menciptakan jenis furniture indoor tidak berkualitas, tetap harus dibentuk dengan materi baku yang berkualitas, dan di sinilah proses produksi harus dikelola dengan bijak.
0 Response to "Jenis Furniture Indoor Dan Jenis Furniture Garden"
Posting Komentar