Asosiasi
Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI) Semarang Raya menyebut, bahwa ekspor mebel Indonesia kini ini masih rendah dibanding negara di Asia lainnya. Bahkan pada 2013 posisi Indonesia turun ke urutan 18 dunia. Padahal pada kisaran tahun 2012, ekspor mebel
furniture dari Indonesia bisa menduduki posisi 13 dunia.
|
kegiatan staving ekspor mebel |
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) rincian nilai ekspor itu terdiri atas ekspor mebel kayu mencapai 1,2 miliar dolar AS, mebel rotan 262,5 juta dolar AS, mebel bambu sebesar 1,8 juta dolar AS. Sementara mebel berbahan metal 43,7 juta dolar AS, mebel berbahan plastik 49,7 juta dolar AS dan
produk furniture lainnya, mencapai 311 juta dolar AS. Dengan jumlah tersebut, Indonesia masih kalah bila dibandingkan dengan negara-negara lain. Di antaranya yaitu Tiongkok yang menempati posisi pertama dunia, dengan nilai ekspor mencapai 52 miliar dolar AS. Sedangkan Vietnam menempati posisi ketujuh dengan nilai ekspor senilai 5,3 miliar dolar AS. Bahkan negara tetangga Indonesia yaitu Malaysia, berhasil melampaui nilai ekspor Indonesia dengan menempati posisi ke-11 dunia dengan nilai ekspor 2,3 juta dolar AS.
Hal ini cukup mengecewakan bagi pelaku bisnis mebel, dikarenakan negara tetangga menyerupai Vietnam dan Malaysia ini tidak mempunyai materi baku dan tenaga kerja menyerupai Indonesia. Tetapi justru mereka bisa menempati posisi di atas Indonesia. Bahan baku yang tersedia di hampir setiap tempat di Indonesia melimpah. Selain itu Indonesia juga mempunyai banyak tenaga kerja yang seharusnya lebih dimaksimalkan untuk kemajuan ekonomi melalui
ekspor mebel furniture.
0 Response to "Ekspor Mebel Indonesia Terjun Ke Urutan 18"
Posting Komentar