pewarnaan mebel |
Ketiga kategori diatas, dilakukan dengan tehnik yang berbeda-beda. Tehnik cara klasik misalnya, cara ini disebut-sebut cara yang terbaik, tapi kelemahannya memerlukan proses yang lama. Tukang warna di jepara kini sudah jarang yang menggunakan. Contoh tehnik ini menyerupai proses politur, dengan cara di lap hingga mengkilap. Untuk cara yang modern, ketika ini paling banyak yang memakai. Cara ini menggunakan alat kompresor dan spet (air brush). Cara yang kedua ini sering dinamakan cara nyendeng melamin. Sedangkan cara yang terakhir yaitu cara tambahan. Cara ini yaitu gabungan dari kedua cara diatas. Proses ini biasa digunakan pada mebel dengan hasil yang bermacam-macam, misal pada tehnik warna bakar, tehnik warna retak, atau tehnik warna duco.
Kali ini kita akan membahas tehnik warna yang kedua, yaitu modern semprot sanding melamine. Kenapa disebut tehnik sanding melamine, sebab bahannya menggunakan sanding dan melamin/melamic. Melamine, ketika ini telah menjadi salah satu jenis materi finishing yang sering digunakan oleh para pelaku perjuangan furniture. Karena bahannya yang gampang didapat, dan prosesnya yang tidak mengecewakan cepat. Melamine banyak dipilih sebab kualitas hasil karenanya yang terbukti cukup baik. Tampilan furniture juga terlihat rata, dan menghasilkan warna yang cukup baik.
Berikut cara mewarnai mebel dengan tehnik semprot finishing melamine
1. Proses dempul
Terlebih dahulu dempul pada kepingan cacat kayu menyerupai mata mati, hati, dan lubang kayu. Untuk jenis lem yang digunakan untuk mendempul pada tahapan ini disarankan menggunakan lem epoxy (terdiri dari resin dan hardener), atau sanggup juga membeli dempul pribadi jadi di toko untuk materi dempulnya.
Cara Membuat Dempul
Karena materi utama ( adhesive ) umumnya terbagi menjadi 2 basis, dempul kayu secara garis besar juga terbagi menjadi 2 :
A) Dempul kayu menggunakan lem
B) Dempul kayu dan dempul warna dari pabrik (wood filler)
Penjelasan
I) Dempul kayu ( menggunakan lem)
Bahan yang digunakan yaitu lem kayu (fox/lem putih), dan oker (grajen/bledakan/serbuk kayu dari kayu yang digergaji). Pembuatannya, campur aduk hingga merata dan bermetamorfosis warna menyerupai kayu. Karena selama proses diharapkan pengadukan yang baik dan terus-menerus, maka pembuatan dempul kayu biasanya dilakukan dalam wadah. Oker menawarkan hasil dempul kayu yang berwarna merah atau kemerahan. Bila menginginkan warna selainnya sanggup diganti dengan warna lain, biasanya kuning atau perpaduan antara kuning dan merah serta coklat.
II) Dempul kayu buatan pabrik (wood filler)
Cara pemakaian sanggup melihat di bungkus atau dalam goresan pena yang melekat di kaleng.
2. Proses Gerinda
Setelah dempulnya benar-benar kering, kemudian gerinda barang tersebut menggunakan alat kerja yang banyak dijual di toko mesin. Biasanya yang dipake yaitu mesin yang sama dengan mesin pemotong ubin/keramik. Cuma ujungnya yang dimodifikasi dan dibuat menjadi sebuah alat yang sanggup untuk meratakan kayu dengan cepat. Proses penggerindaan ini membutuhkan keahlihan dari yang sudah profesional.
3. Proses penghalusan (mengamplas pertama)
Dilanjutkan dengan cara menghaluskan dengan amplas. Proses ini sanggup dilakukan dengan mesin amplas, atau manual. Untuk mempercepat pengerjaan pakailah mesin amplas, pilih kertas amplas dengan nomer yang kasar, 80 / 100 / 120. Gosok hingga halus
4. Menutup pori-pori yang pertama
Pakailah wood filler untuk meratakan kayu. Bahannya sanggup dibeli di toko cat dengan brand wood filler, ada pilihan warna sesuai selera. Sebenarnya ada cara yang lain, yaitu menggunakan adukan oker, lem kayu (lem fox atau sejenisnya) dan air. Carnya, campur materi tersebut dengan setail, oker kuning ± ½ ons : oker merah ± ¼ ons : lem putih 1 bungkus kemudian dicampur air dan diaduk hingga kental.
5. Proses penghalusan (mengamplas kedua)
Setelah menutup pori-pori, proses berikutnya yaitu menhaluskan kayu kembali. Kali ini menggunakan kertas aplas nomer 120 / 150, boleh menggunakan mesin amplas.
6. Tehnik semprot pertama (sanding)
Ini yaitu proses semprot yang pertama. Semprot menggunakan materi sanding dengan adonan thinner dan hardener (pengering). Perbandingannya 1 banding 2 (1 sanding, 2 thinner, hardener secukupnya). Semprot hingga permukaan benar-benar rata tanpa terkecuali. Atas, bawah, pojok, hingga belakang, dan kepingan dalam jangan hingga terlewat. Setelah selesai keringkan!
7. Menutup pori-pori yang kedua
Setelah furniture yang sudah di sanding kering, kemudian tutup pori-pori kayu lagi dengan wood filler. Caranya menyerupai cara yang nomer 4.
8. Proses penghalusan (mengamplas ketiga)
Setelah selesai mengoles wood filler dan kering, lanjutkan dengan proses pengamplasan kembali. Gosok dengan kertas amplas 180, dianjurkan menggunakan tangan dalam menggosok.
9. Tehnik semprot kedua (warna)
Setelah cara no.8 selesai, kemudian lanjutkan dengan proses semprot warna. Gunakan spet tipis-tipis saja, dan semprotkan ke seluruh kepingan furniture. Cara membuatnnya, sanding sealer 1 kg + tinner 1 kg + woodstain (warna sesuai selera : natural jati, darkbrown, salak broen, candy brown, walnut, atau yang lain) jangan lupa kasih hardener (pengering) secukupnya.
10. Proses penghalusan (mengamplas keempat)
Jika sudah selesai dan warna telah kering, lanjutkan dengan proses pengamplasan. Kali ini menggunakan kertas amplas no 200 / 240. Berhati-hatilah, kalau sanggup dilakukan oleh yang sudah berpengalaman, sebab sangat rawan warna menjadi botak (hilang) dan menjadi belang.
11. Proses perataan warna (semprot yang ketiga)
Kalu sudah selesai, lanjutkan dengan proses meratakan warna. Ini juga menggunakan spet. Semprot pernukaan furniture yang sudah diwarna tadi dengan sanding sealer. Campurannya adalah: sanding sealer 1 kg + tinner 1 liter ( tiner A spesial) + hardener. Usahakan menyemprot dengan sangat tipis dan halus. Lalu biarkan hingga kering, disarankan biarkan selama 10-12 jam.
12. Proses penghalusan (mengamplas kelima)
Setelah perataan dan permukaan kering, haluskan lagi dengan kertas amplas no 240. Sama menyerupai cara nomer 10 (Berhati-hatilah, kalau sanggup dilakukan oleh yang sudah berpengalaman, sebab sangat rawan warna menjadi botak dan belang-belang).
13. Tehnik semprot keempat (melamine)
Jika telah selesai, berikutnya yaitu proses semprot yang ke empat/terakhir. Semprot permukaan dengan melamine, sanggup melamine doff (warna pekat) atau melamine clear (warna mengkilat), Atau juga sanggup dipilih tengah-tengahnya semi doff, cara mencampurnya: melamine 1 kg + tinner 1 liter (tiner A spesial) dan hardener sedikit saja.
14. Proses pengeringan
Lalu bila telah selesai, dilanjutkan dengan proses pengeringan. Caranya sanggup dilakukan dengan diangin-anginkan, ditaruh ditempat yang terkena sinar matahari langsung, atau menggunakan sistem oven. Sistem panggangan biasanya menggunakan lampu hellogen berkapasitas cahaya yang sangat terang dan panas.
15. Menggosok dengan pelicin furniture kemudian siap pakai atau siap jual
Dan yang terakhir ialah melicinkan furniture, sanggup menggunakan cairan yang dibeli di toko, cara menggunakan baca di kepingan luar botol. Lalu furniture siap pakai dan atau siap jual. (baca: Cara Menjual Furniture Secara Online Internet)
0 Response to "Cara Mewarnai Kayu Dengan Tehnik Finishing Melamine"
Posting Komentar