Pada umumnya masyarakat mengetahui Jati dari dua jenis yaitu Jati minyak dan jati kapur, disebut sebagai Jati minyak karena berkulit coklat kehitaman dan warna kayunya lebih coklat serta bobotnya lebih berat. Jati minyak lebih disukai pembeli karena memiliki daya tahan api kuat dibanding jatikapur. Pada jati kapur kulitnya coklat keputihan dan warna lainnya agak putih Seperti kayu jati muda,sekalipun sudah tua dan bobotnya pun lebih ringan.
Jika pada akhirnya muncul beraneka jenis dan nama-nama Jati, hal itu disebabkan adanya kekurang puasan terhadap Jati konvensional tersebut. Mereka menganggap kedua jati yang dikenal dengan Jati lokal atau Jati konversional terlalu lama masa panennya. Sebab pohon jati konvensional baru bisa dipanen sekitar 60 sampai 80 tahun.
Sedangkan kebutuhan kayu jati tiap tahunnya belum bisa teratasi dengan persediaan yang terbatas. Sampai detik ini kebutuhan kayu jati belum terpenuhi. Di Indonesia sendiri setiap tahunya membutuhkan kayu jati 2,5 juta meter kubik, dan baru terpenuhi sekitar 30% saja. Apalagi permintaan dalam Kancah internasional, kayu jati bisa memenuhi kebutuhan peminatnya hanya 20% saja. Padahal kayu jati merupakan kayu yang termahal di dunia dan hanya bisa dikembangkan di negara tropis seperti Indonesia. Oleh karena itu Indonesia tentu memiliki peluang terbaik untuk bisnis budidaya kayu jati. Selain iklimnya yang pas atau cocok, juga karena banyaknya lahan yang luas dlm perhutanan dan daratan Indonesia.
Dengan alasan-alasan di atas, orang yang tidak sabar menunggu sampai 60 sampai 80 tahun jika tetap bertahan dengan Jati konvensional. Orang ingin mendapatkan panen kayu jati di umurnya yang pendek, namun kualitas dan kuantitas kayunya sama seperti apa yang selama ini telah dibudidayakan di negara Myanmar. Negara ini sudah mengadakan pengembangan bibit Jati unggul 140 tahun yang lalu. Pada akhirnya menyanmar menjadi negara penghasil kayu terbaik di dunia.
Jenis Kayu Jati terbaik |
Jenis jati unggul di indonesia
Adapun jenis jati inkonvensional yang mulai dibudidayakan di Indonesia dan yang memiliki keunggulan-keunggulan tersendiri diantaranya adalah sebagai berikut ini :Jati plus Perhutani
Jati plus Perhutani termasuk jenis jari Jati unggul hasil dari penelitian Perhutani. Untuk meningkatkan hasil Jati Perhutani tidak hanya mengurai sistem pengawasan keamanan dan pengelolaan hutan saja. Bibit Jati juga merupakan faktor penting yang harus dipilih.Perhutani mengusahakan penemuan bibit Jati unggul secara berkelanjutan masih terus diupayakan. Hal tersebut dilakukan sejak tahun 1976. Pihak Perhutani menyeleksi 600 Jati unggul di seluruh hutan Indonesia dan telah mengadakan berbagai riset 12 tahun, kemudian baru melahirkan jenis jati yang dianggap super. Nah, inilah yang disebut dengan Jati plus Perhutani.
Jenis kayu jati yang satu ini memiliki banyak keistimewaan atau keunggulan, di antaranya yaitu tumbuhnya jati ini lebih cepat, tahan penyakit dan adaptif di daratan tinggi maupun dataran rendah.
Jati plus Perhutani tidak pilih-pilih lahan, jati ini mampu hidup di lahan yang subur tetapi Jalan kritis yang tidak bernutrisi pun bisa tumbuh normal.
Tekstur dari kayu jati plus Perhutani Ini sangat mirip dengan Jati konvensional meski memiliki umur jauh yang lebih cepat. Jika Jati ini berumur 1 tahun sudah mampu tumbuh hingga 4 meter dan keliling batang 12 cm. Pada umur 3 tahun ketinggiannya sudah sampai 8 meter dengan besar batang rata-rata 26 cm. Pada saat umur 12 tahun, Jati plus Perhutani ini bisa dipanen dengan diameter batang 20 cm dan tinggi 14 meter. Jati jenis ini banyak dibudidayakan di daerah Cepu Blora dan daerah Jawa Tengah lainnya.
0 Response to "Jenis Kayu Jati yang Paling Bagus di Indonesia"
Posting Komentar